REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank OCBC NISP, sebagai bank terbesar ke-7 di Indonesia, menyampaikan untuk terus meningkatkan pertumbuhan mereka di 2014. Caranya adalah meningkatkan kualitas kinerja, efisiensi, dan produktivitas dalam mencapai hasil yang memuaskan.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, yakin pencapaian yang positif di 2013 bisa terus terjadi di tahun ini. Khususnya untuk mewujudkan pertumbuhan usaha di tengah kondisi ekonomi dan politik yang penuh dinamika.
Berdasarkan Laporan Tahunan Perseroan 2013, aset NISP tumbuh 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 97,5 triliun. Pertumbuhan aset ini terutama ditopang pertumbuhan kredit sebesar Rp 64 triliun. Angka ini meningkat sebesar 21 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan pemberian kredit yang selektif dan hati-hati, NISP berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 0,7 persen hingga akhir 2013. Sedangkan Laba bersih mencapai 1,14 triliun atau tumbuh 25 persen.
Untuk simpanan nasabah mencapai Rp 67 triliun. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 19,2 persen. ''Saya berharap rasio ini mencukupi untuk ekspansi hingga beberapa tahun ke depan,'' tutur Parwati, Senin (7/4).