Kamis 03 Apr 2014 14:13 WIB

Perkecil Kerugian, Esia Masuki Bisnis OTT

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Esia, produk Bakrie Telecom
Esia, produk Bakrie Telecom

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengembangkan bisnis over the top (OTT) untuk memperluas cakupan layanannya di indutri telekomunikasi. Bekerja sama dengan Free Conference Call Global, perusahaan provider Esia ini menargetkan pertumbuhan satu juta pelanggan.

Direktur Utama Bakrie Telecom, Jastiro Abi mengatakan, kerja sama yang dilakukan adalah penyediaan layanan percakapan bersama (conference call) di Indonesia. Esia menjadi operator yang menyediakan nomor panggilan lokal bagi pengguna layanan ini di Indonesia. "Selama ini conference call terutama ke luar negeri selalu berbiaya mahal. Namun kami memberikan kesempatan untuk layanan conference call dengan harga lokal," kata Abi di Jakarta, Kamis (3/4).

Indonesia merupakan negara ke-58 yang bekerja sama dengan Free Conference Call Global. Layanan ini mempermudah korporasi dan perorangan yang melakukan conference call dengan harga terjangkau.

Layanan ini tidak mengharuskan pengguna memakai ponsel Esia. Sehingga, keuntungan yang diperoleh perseroan berasal dari layanan suara yang dilakukan pengguna karena nomor yang dipakai untuk conference call merupakan nomor Esia.

Adanya produk baru ini diharapkan dapat menambah jumlah pelanggan Esia di Indonesia. Selain bisnis OTT, perseroan tetap mendorong bisnis tradisional dan penyediaan handset baru Esia untuk mendukung target satu juta pelanggan baru.

Abi mengakui sepanjang revitalisasi yang dilakukan sepanjang dua tahun sebelumnya membuat bisnis perseroan mandek, terutama layanan suara. Apalagi, layanan suara bersaing dengan berbagai jenis layanan data yang saat ini sangat digandrungi.

Kerja sama dengan Free Conference Call Global diharapkan mampu kembali mendongkrak layanan suara perseroan. "Tapi tahun ini kami fokus dulu pada pertumbuhan pelanggan," kata Abi.

Ini bukan satu-satunya bisnis OTT yang sedang digarap Bakrie Telecom. Perseroan masih memiliki sejumlah bisnis lain yang tengah diproses. Sayang, Abi enggan memaparkan secara detail bisnis seperti apa yang sedang diproses tersebut. "Kita luncurkan satu-satu dulu. Tidak terlalu banyak karena kami ingin fokus dengan yang baru saja diluncurkan," kata Abi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement