Rabu 02 Apr 2014 12:48 WIB

99 Persen Saham ANTV Dibeli 'Anchor Buyer'

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Erick Thohir
Foto: Fian FIratmaja/ROL
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Intermedia Capital Tbk (IMC) mulai melakukan penawaran umum perdana saham. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah diperoleh pada 28 Maret 2014 dan penawaran akan dilakukan sampai Jumat (4/4).

Perseroan melepas 10 persen saham ke publik atau 392.155 juta lembar. Saham ini terdiri dari 7,5 persen saham milik IMC dan 2,5 persen saham IMC yang dikuasai induk usaha, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Saham dilepas dengan harga Rp 1.380.

Dari total saham yang dilepas, perseroan menyatakan 99 persen saham tersebut telah dibeli oleh anchor buyer. "Ada beberapa seperti asuransi asing, modal ventura dan mutual fund yang berbasis di London," ujar Managing Director PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Jahja Suryandy, Rabu (2/4).

Jahja tidak menyebutkan ada berapa banyak anchor buyer untuk saham ANTV. Namun kebanyakan merupakan institusi. Satu persan saham akan dilepas kepada investor ritel.

Kecilnya porsi investor ritel lantaran terlalu berjangka pendek. "Anchor buyer kan sifatnya jangka panjang," kata Jahja.

Ia meyakini bisnis media pada masa mendatang akan sangat menarik. Banyak perusahaan yang tertarik untuk bermain di media karena merupakan salah satu yang diincar oleh investor, terutama asing.

Presiden Direktur IMC Eric Thohir optimistis saham perseroan akan diserap oleh pasar. Apalagi pertumbuhan perusahaan yang mengelola stasiun ANTV ini cukup baik. "Tahun ini pertumbuhannya sampai 20 persen," kata Erick. 

Erick menilai IMC terus berkembang di atas rata-rata pertumbuhan bisnis sejenis. Bisnis televisi hanya tumbuh 16 persen sedangkan IMC di atas itu. Pangsa pasar perseroan pun terus mengalami peningkatan.

Nilai tambah yang dimiliki oleh IMC adalah perseroan tidak memiliki utang kepada perbankan. Dana hasil initial public offering (IPO) akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur, pengadaan studio dan alat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement