Selasa 01 Apr 2014 16:50 WIB

Ekspor Kopi dan Batu Bara Lampung Turun

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Julkifli Marbun
Batubara
Foto: Geokem.com
Batubara

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Ekspor komoditas barang utama kopi, teh, rempah-rempah, dan batubara dari ke negara lima negara tujuan, mengalami penurunan sepanjang tahun 2014. Sedangkan tiga golongan barang lainnya yakni crude palm oil (CPO), ikan dan udang, mengalami kenaikan.

 

“Golongan barang utama yang mengalami penurunan batubara turun 24,10 persen, kopi, teh, dan rempah-rempah turun 8,6 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Adhi Wiriana, di Bandar Lampung, Selasa (1/4).

 

Komoditas kopi khas Lampung robusta dan arabika, kata dia, menurun ekspornya karena permintaan pasar yang cenderung berkurang. Selain itu, ungkap dia, terjadinya proteksi dan standarisasi negara pengimpor yang ketat. “Dulu, memang ada pembatasan terhadap kopi Indonesia khususnya Lampung,” ujarnya.

 

Sedangkan untuk batubara, ia menjelaskan penurunan disebabkan selain adanya penutupan perusahaan stockpile batubara di Jalan Yos Sudarso Telukbetung, Bandar Lampung, juga disebabkan jeleknya infrastruktur jalan di Lampung. “Jelas berpengaruh ditutup stockpile PT BSR, dan infrastruktur jalan yang rusak sekarang,” ujarnya.

 

Ia mengatakan nilai ekspor Provinsi Lampung di Februari 2014 mencapai 305,1 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 8,92 persen atau 25 juta dolar AS dibandingkan ekspor Januari 2014 yang tercatat 280,1 juta dolar AS. Ekspor Februari 2014 jika dibandingkan dengan Februari 2013, yang tercatat 305,4 juta mengalami penurunan 0,35 juta dolar AS atau 0,12 persen.

 

Kenaikan ekspor Februari  terhadap Januari 2014 tertinggi pada tiga golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati mencapai 33,41 persen atau 34,4 juta dolar AS. Ampas/sisa industry makanan naik 187,12 persen (12,4 juta dolar AS). Kemudian ikan dan udang naik 24,92 persen atau 4,5 juta dolar AS.

 

Negara tujuan utama ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2014, yakni ke Belanda sebesar 40,9 juta dolar AS, kemudian Italia 37,1 juta dolar AS, Amerika Serikat 29,3 juta dolar AS, India 28,5 juta dolar AS, dan Spayol 25,2 juta dolar AS. Semua negara tujuan ekspor tersebut berkontribusi sebesar 52,78 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement