Selasa 25 Mar 2014 17:58 WIB

CBM Dinilai Penting untuk Ketahanan Energi Indonesia

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Julkifli Marbun
Gas metana di Artik
Foto: AP
Gas metana di Artik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi gas metana batubara dinilai sangat penting untuk ketahanan energi di Indonesia, utamanya gas. Alasannya, tanpa CBM, Indonesia akan mengalami defisit gas dan menjadi pengimpor gas.

Presiden dan CEO Vico Indonesia Gunther Newcombe mengatakan, perusahaannya telah mendapatkan, izin untuk eksplorasi CBM sejak 2009. "Sejak itu sudah eksplorasi dan sudah mengebor 18 sumur di Sanga-sanga, Kalimantan Timur," kata dia seusai acara Business Forum IndoCBM 2014 di Jakarta Convention Center, Selasa (25/3).

Gunther berkata, perusahaannya menyediakan energi untuk 2.000 rumah masyarakat lokal. Gas CBM yang dihasilkan, disalurkan menjadi daya listrik ke rumah warga.

Dia menerangkan, perusahaannya telah menggelontorkan dana sebanyak 200 juta dolar AS untuk eksplorasi. Komitmennya dengan pemerintah hanya 60 juta dolar AS selama enam tahun. Artinya, sudah lebih dari tiga kali lipat dari kontrak dana yang dikucurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement