Senin 24 Mar 2014 12:28 WIB

Bank Syariah Rela Minim Keuntungan Demi Nasabah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan Syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan Syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah kini harus bersaingan dengan konvensional. Khususnya dalam persaingan memperebutkan dana murah. Apalagi bunga deposito di bank konvensional terbilang besar. Angka bunga rata-rata sebesar jaminan Lembaga Penjamin Simpanan, yaitu 7,5 persen.

Terkait hal ini Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono menyatakan kemungkinan perpindahan nasabah dari perbankan syariah ke konvensional pasti ada. "Memang selama ini mayoritas nasabah di bank syariah adalah nasabah mengambang. Artinya, nasabah tersebut bisa saja berpindah karena bermacam hal, misalnya karena bunga yang tinggi," ujar Imam kepada ROL, Senin (24/3).

Meski begitu, BNI Syariah memiliki strategi khusus untuk meminimalisir perpindahan ini. Strategi tersebut adalah dengan mengurangi bagian bagi hasil bank untuk diberikan kepada nasabah.

Ia mencontohkan skema bagi hasil semula 60 persen berbanding 40 persen (60 pemilik dana dan sisanya bagian bank). Akan tetapi BNI Syariah bisa mengubah menjadi 70:30.

Dengan perubahan tersebut maka equivalent rate yang diterima pemilik dana akan kompetitif dibandingkan bank konvensional. ''Tentunya profitabilitas bank akan berkurang,'' tutur dia.

Strategi lainnya fokus kepada nasabah-nasabah syariah loyalis yang meskipun terbatas namun jumlahnya terus meningkat. Berikutnya fokus pada produk yang kurag sensitif terhadap pricing. Seperti, ungkap dia, tabungan. Tentunya denga menawarkan layanan transaksi yang luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement