REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kalangan profesional yang ingin mencari perubahan dalam karier bisa mempertimbangkan untuk bekerja di bank atau lembaga jasa keuangan syariah. Analisis ekonomi global menyatakan ke depan ekonomi syariah menawarkan banyak lowongan pekerjaan.
Dikutip dari gulfnews.com, Ahad (25/3), perbankan dan lembaga keuangan syariah di Uni Emirat Arab, membuka lowongan di 8 ribu posisi tahun 2015. Hal itu wajar saja karena untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Islam di Dubai hingga 8 triliun dolar dalam tiga tahun dibutuhkan banyak tenaga kerja.
Populasi karyawan juga akan meningkat dua kali lipat menjadi 10 ribu hingga 20 ribu tenaga kerja. Di seluruh dunia, kebutuhan bahkan lebih banyak hingga total 50 ribu lebih tenaga kerja.
Kepala GCC di Chartered Institute of Management Accountants, Geetu Ahuja menyampaikan saat ini posisi dan pekerjaan yang idam-idamkan adalah spesialis Takaful bersertifikat, spesialis ekonomi syariah dan ahli hukum keuangan syariah.
Sementara perusahaan yang membutuhkan selain bank adalah perusahaan konsultan keuangan dan lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi.
Kemudian bagaimana dengan Indonesia? Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Edy Setiadi menyatakan hingga Oktober 2013, jumlah tenaga kerja di perbankan syariah sudah 42 ribu orang. Sementara dengan adanya pertumbuhan perbankan syariah, ada penambahan sekitar 12 ribu orang sepanjang 2013.
Hal ini menurutnya karena sepanjang 2013 ada penambahan jumlah jaringan kantor layanan syariah menjadi 2.956 unit. Angka ini menurut dia bertambah hampir 10 persen.