REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia harus meningkatkan peran investor domestik di pasar modal untuk mencegah guncangan pasar yang terjadi akibat pengurangan stimulus moneter yang dilakukan Bank Sentral AS, the Federal Reserve. The Fed kembali memangkas program stimulusnya sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 55 miliar dolar AS per bulan.
Pada Mei 2013 lalu ketika the Fed mengumumkan akan melalukan pengurangan stimulus, pasar modal Indonesia mengalami guncangan. Indonesia mengalami aliran dana keluar atau capital outflow yang besar. Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional Bank Pembangunan Asia (ADB) Iwan Jaya Azis mengatakan, hal tersebut terjadi di Indonesia karena kurangnya peran investor domestik.
Peran pemain asing di pasar modal berdenominasi mata uang lokal sangat tinggi. "Di antara negara-negara Asia, Indonesia nomor satu mengenai pemain asing terbanyak di local currency bond market. Jadi satu per tiga dari local currency bond dimiliki asing," ujar Iwan, Kamis (20/13).
Besarnya pemain asing dan kecilnya ukuran pasar modal Indonesia menyebabkan guncangan tersebut. Iwan mengatakan, langkah yang dilakukan the Fed dalam melakukan pengurangan stimulus tidak bisa dicegah. Oleh karena itu, Indonesia harus meningkatkan peran investor domestik.
"Pemain domestik harus semakin besar perannya di bond market," ujarnya.