Kamis 20 Mar 2014 06:47 WIB

Fed Kembali Pangkas Program Stimulusnya

The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WAHINGTON -- Federal Reserve kembali memangkas program stimulusnya sebesar 10 miliar dolar AS pada Rabu, meskipun ekonomi AS baru-baru ini melambat, yang menyalahkan "sebagian" pada cuaca musim dingin yang parah.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengurangi pengeluaran stimulus menjadi 55 miliar dolar AS per bulan, mengatakan ekonomi yang lebih luas memiliki "kekuatan yang mendasari yang cukup" untuk terus mendukungan perbaikan di pasar tenaga kerja.

Tetapi ketua baru The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa bank sentral masih belum memperkirakan kenaikan tingkat suku bunga acuannya atau suku bunga "fed funds" hingga tahun depan, selama angka pengangguran masih terlalu tinggi dan inflasi terkendali dengan baik.

"Kami tahu kami belum mendekati kesempatan kerja penuh," katanya.

Dalam sebuah kajian kondisi terkini dan kebijakan moneternya, FOMC mengatakan pertumbuhan telah melambat selama bulan-bulan musim dingin, dan bahwa pemulihan sektor perumahan masih lambat.

Sementara itu The Fed menyebutkan indikator-indikator dari pasar tenaga kerja "bervariasai" (mixed) tetapi mengatakan bahwa mereka "pada keseimbangan menunjukkan perbaikan lebih lanjut."

Meskipun aktivitas lebih lambat, FOMC mengatakan bahwa kemajuan kumulatif dalam ekonomi dan pasar pekerjaan masih membenarkan pengurangan lain untuk program pembelian obligasi, yang mulai dipangkas pada Desember ketika itu berjumlah 85 miliar dolar AS per bulan.

Namun dalam perubahan yang signifikan terhadap kebijakan, FOMC membuang dua angka spesifik untuk pengangguran dan inflasi yang ditetapkan pada Desember 2012 sebagai ambang batas untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga, mengatakan ambang batas numerik tidak lagi membantu komunikasi kebijakan.

FOMC merevisi pedomannya ke depan pada suku bunga ke basis yang lebih kualitatif, Yellen mengatakan, "untuk lebih mencerminkan kondisi mereka sekarang berdiri, dan cenderung berevolusi selama kuartal-kuartal mendatang."

Perubahan ini terjadi setelah tingkat pengangguran resmi, 6,7 persen pada bulan terakhir, telah mendekati ambang batas resmi 6,5 persen sekalipun FOMC melihat ekonomi sebagai belum siap untuk tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Sementara Federal Reserve memotong kembali sedikit perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan berikutnya, tetapi mengatakan tingkat pengangguran akan turun lebih cepat dari perkiraan pada Desember.

The Fed mengatakan ekonomi diperkirakan tumbuh 2,8-3,0 persen pada 2014 dan dan tumbuh 3,0-3,2 persen pada 2015.

Angka-angka tersebut dipangkas 0,2 persentase poin dari ujung tertinggi kisaran untuk kedua tahun tersebut.

Namun Fed juga memperkirakan bahwa tingkat pengangguran akan turun menjadi 6,1-6,3 persen pada tahun ini, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya di kisaran 6,3-6,6 persen dan menjadi 5,6-5,9 persen pada 2015.

The Fed meninggalkan pandangannya tentang inflasi sebagian besar tidak berubah, mengatakan inflasi bisa setinggi 1,6 persen tahun ini dan 2,0 persen tahun berikutnya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement