Rabu 19 Mar 2014 16:38 WIB

Mendag Dorong Pengusaha Indonesia Masuk Pasar ASEAN

Muhammad Lutfi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muhammad Lutfi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mendorong para pengusaha Indonesia yang memiliki produk lokal berkualitas untuk bersaing dan melakukan penetrasi di pasar ASEAN.

"Kita terlalu santai dengan adanya pasar dalam negeri yang sangat besar. Sekarang bukan lagi bagaimana untuk menguasai pasar dalam negeri, tapi kita mesti serbu pasar ASEAN," kata Lutfi seusai menghadiri Sosialisasi Permendag 70 tahun 2013 di Jakarta, Rabu (19/3).

Lutfi mengatakan, sesungguhnya banyak perusahaan Indonesia yang mampu untuk bersaing di pasar internasional, khususnya ASEAN, namun memang ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti pengenalan brand Indonesia dengan penggunaan bahasa yang harus disesuaikan dengan dunia internasional.

"Produk Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia seperti yang ada di Singapura dan Malaysia dianggap hanya untuk orang Indonesia saja, itu nanti kita akan bantu," kata Lutfi.

Bentuk bantuan dari Kementerian Perdagangan tersebut, lanjut Lutfi, bisa dengan memberikan penyuluhan atau diberikan sedikit modal bagi produk-produk dalam negeri tersebut untuk disesuaikan, khususnya dalam penggunaan bahasa. Lutfi menjelaskan, pihaknya akan membantu produk-produk lokal khususnya untuk makanan tersebut agar lebih dikenal di luar negeri dengan mengumpulkan para pelaku ekonomi kreatif untuk memberikan pendapat terkait dengan penggunaan bahasa.

"Harusnya kita tidak kalah, karena kita memiliki kualitas yang lebih baik, harga lebih bagus, serta basis komoditasnya ada di Indonesia," ujar Lutfi.

Pasar ASEAN tercatat kurang lebih sebesar 612 juta jiwa, dan sebanyak 40,60 persen merupakan masyarakat Indonesia. Pada akhir 2015 akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di mana akan terjadi integrasi 10 negara Asia Tenggara dalam suatu kawasan ekonomi eksklusif yang menciptakan akses pasar antarnegara yang lebih luas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement