REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengharapkan kereta api menjadi tulang punggung untuk model logistik di Pulau Jawa. Penggunaan kereta dapat menekan ongkos logistik yang mahal jika menggunakan truk.
"Diharapkan double tracking membuat pengalihan moda truk ke kereta api," ujar Presiden ALI Zaldy Masita, Selasa (18/3). Pembangunan double track tersebut, menurut dia, adalah solusi yang tepat untuk pengangkutan logistik di Pulau Jawa, khususnya Jakarta.
Sementara itu, untuk di pulau-pulau terluar di Indonesia, sarana logistik yang tepat adalah pengiriman melalui laut atau short sea shipping. "Short sea shipping akan lebih bagus daripada Jembatan Selat Sunda," ujarnya. Namun, agar pengiriman barang berjalan lancar, semua pelabuhan harus direvitalisasi. "Monopoli Pelindo harus dihapuskan," ujarnya.
Untuk logistik di Pulau Sumatera, solusi yang tepat, menurut Zaldy, adalah dengan membangun jalan yang menghubungkan pantai barat dan timur. Langkah tersebut akan menurunkan biaya logistik secara signifikan.
Vice President Global, Transportation and Logistics Practice Frost & Sullivan Gopal R mengatakan, volume kargo dengan kereta api pada tahun ini akan meningkat 8,5 persen menjadi 25,5 juta ton. Namun menurut dia peralihan logistik dari darat ke kereta api masih sulit karena membutuhkan modal yang besar, padat karya dan kebutuhan infrastruktur yang luas.