Senin 17 Mar 2014 12:59 WIB

Vietnam Pangkas Suku Bunga Pinjaman

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Vietnam (ilustrasi)
Foto: wikispaces.com
Bendera Vietnam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH CITY -- Pemerintah Vietnam mencoba mendukung bisnis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memangkas tingkat suku bunga pinjaman.

Suku bunga pinjaman diturunkan dari tujuh persen menjadi 6,5 persen mulai 18 Maret 2014. Chief Administrator State Bank of Vietnam Le Duc Tho mengatakan, bank sentral juga akan membuat pengumuman untuk memangkas suku bunga lain. Suku bunga deposito bertenor enam bulan akan dipangkas dari tujuh persen menjadi enam persen.

Pembuat kebijakan berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yaitu sebesar 5,8 persen. Sementara, Bank Dunia memproueksikan pertumbuhan Vietnam tahun ini hanya 5,4 persen. Perdana Menteri Nguyen Tan Dung bulan lalu telah meminta bank sentral untuk memangkas suku bunga karena suku bunga saat ini terbilang cukup tinggi. Hal tersebut akan mengganggu bisnis Vietnam.

Ekonom menyambut positif keputusan bank sentral tersebut. Pemangkasan suku bunga pinjaman akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Hal ini akan merangsang perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit dan menyalurkan lebih banyak pinjaman serta investasi," kata Kepala Ekonom Vina Capital Group di Ho Chi Minh City, Alan Pham, seperti dilansir Bloomberg, Senin (17/3).

Keputusan diturunkannya suku bunga pinjaman ini tampaknya bukan tanpa alasan. Vietnam membukukan penurunan inflasi pada Februari menjadi 4,65 persen. Tingkat inflasi ini merupakan yang terendah sejak November 2009. Ekspor negara tersebut tumbuh 12,3 persen di dua bulan pertama 2014 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Bank sentral terakhir kali memangkas suku bunga pinjaman pada Mei 2013. Namun kemudian dievaluasi pada Juli setelah devaluasi mata uang untuk mendorong ekspor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement