REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendapatan premi asuransi jiwa pada 2013 hanya mampu tumbuh 5,8 persen menjadi Rp 113,93 triliun. Perlambatan disebabkan oleh pendapatan total premi bisnis baru yang tumbuh minus. Premi bisnis baru turun 4,4 persen menjadi Rp 71,7 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengatakan, pelemahan premi bisnis baru disebabkan oleh pelemahan ekonomi dunia dan gejolak pasar saham sepanjang 2013. Sementara itu, pendapatan total premi lanjutan masih dapat tumbuh 29 persen menjadi Rp 42,2 triliun.
Hendrisman mengatakan, unit-link masih menjadi kontributor terbesar pada total premi, yakni sebesar 54,6 persen, sedangkan produk tradisional menyumbang sebesar 45,4 persen. Unit-link tumbuh 9,9 persen.
Dilihat dari kontribusi saluran pemasaran, keagenan tetap memberikan kontribusi besar, yakni 45,5 persen. Bancassurance dan saluran pemasaran alternatif masing-masing berkontribusi sebesar 37,1 persen dan 17,4 persen.