REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sekarang menanamkan investasi sudah tidak lagi harus di Pulau Jawa tetapi juga dilakukan di luar Jawa, hal ini untuk pemerataan perekonomian di tanah air.
"Ya dulu investasi itu 70 persen berada di Pulau Jawa dan 30 persen di luar Jawa, tetapi sekarang kami balik yaitu 67 persen di luar Jawa dan sisanya di Jawa," kata Hatta Rajasa, pada Dies Natalis ke-38 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) di kampusnya Kentingan, Solo, Selasa.
Berdasarkan survei yang ada bahwa Indonesia merupakan negara paling potensial bagi pelaku industri negara maju, untuk itu diharapkan kepada dalam menghadapi tantangan ini generasi muda yang ada ini harus disiapkan, agar kelak mampu bersaing dengan negara lain.
Dia mengatakan dalam menghadapi tantangan kedepan ini pemerintah juga sudah melarang untuk melakukan ekspor mineral-mineral mentah keluarga negeri. Pembatasan ini tidak lain untuk meningkatkan perekonomian dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
Rektor UNS, Prof Dr Ravik Karsidi, MS menyatakan bahwa tiga puluh tahun kini UNS telah mengabdi dan berkontribusi dalam proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Harus kita akui saat ini peradaban dunia sedang mengalami perubahan-perubahan cepat di berbagai aspek kehidupan, terutama di bidang penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)," katanya.
Ravik mengatakan bahwa perkembangan IPTEK merupakan salah satu aspek yang esensial dari perkembangan dan aktualisasi potensi insani yang hakiki mewujudkan peradaban manusia. Pentingnya keberadaan perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat berkaitan erat dengan kapasitas perguruan tinggi dalam pengembangan dan penyebarluasan IPTEK tersebut. Perguruan tinggi pada dasarnya adalah sebuah institusi pengetahuan dan sekaligus institusi sosial.
Di bidang penguasaan IPTEK khususnya dalam bidang pembelajaran dan penelitian, kata Rektor, sampai dengan tahun 2013 secara bertahap UNS telah menghasilkan berbagai prestasi, antara lain, meningkatnya indeks partisipasi dan daya saing dosen dalam kegiatan penelitian strategis dan unggulan, yang ditunjukkan dengan terus bertambahnya jumlah usulan penelitian dosen, sehingga pada tahun 2013 angka partisipasi riset dosen adalah 1.523 judul penelitian.
Ravik mengatakan bahwa meningkatnya produktivitas hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional dan internasional. Sepanjang tahun 2013, jumlah hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi ada sebanyak 84 judul penelitian. Jumlah publikasi jurnal internasional sebanyak 156 judul. Buah dari berbagai penelitian yang telah dihasilkan oleh para dosen telah mendorong peningkatan jumlah usulan paten UNS.