REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (26/2) waktu setempat atau Kamis (27/2) pagi WIB, ketika investor menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Janet Yellen kepada Kongres pada Kamis tentang kondisi ekonomi dan kebijakan moneter AS.
Euro turun menjadi 1,3683 dolar sekitar pukul 22.00 GMT (Kamis pukul 05.00 WIB), turun dari 1,3744 dolar pada Selasa sore.
Dolar naik tipis menjadi 102,38 yen dari 102,22 yen, sementara euro merosot terhadap mata uang Jepang, menjadi 140,11 yen dari 140,49 yen.
"Investor membeli dolar AS hari ini menjelang kesaksian Janet Yellen besok tentang kebijakan moneter," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
Yellen akan muncul di hadapan Komite Perbankan Senat dalam sidang yang ditunda selama dua minggu, karena cuaca musim dingin parah yang juga telah disalahkan sebagai faktor besar dalam sejumlah indikator ekonomi mengecewakan baru-baru ini.
Analis tidak memperkirakan Yellen, yang menggantikan Ben Bernanke di puncuk pimpinan bank sentral AS pada 1 Februari, menyimpang dari pengurangan program stimulus The Fed, seperti yang dijabarkan dalam kesaksiannya di DPR pada 11 Februari lalu.
The Fed telah memotong 20 miliar dolar AS dari program pembelian asetnya sejauh tahun ini, menjadi 65 miliar dolar AS per bulan, dan berada di trek untuk keluar dari program sebelum akhir tahun jika kondisi ekonomi terus membaik.
"Kami percaya bahwa komentar Yellen akan lebih menguntungkan daripada merugikan bagi dolar," kata Lien.
Meskipun penjualan rumah baru secara mengejutkan naik hari ini, sebagian besar laporan ekonomi baru-baru ini telah mengecewakan dan beberapa investor berharap bahwa Yellen akan mengakui kerusakan itu, menggunakannya sebagai pembenaran untuk menjaga kebijakan moneter yang longgar dalam jangka waktu yang lama.
Dolar naik menjadi 0,8906 franc Swiss dari 0,8866 franc pada Selasa sore. Pound merosot menjadi 1,6667 dolar dari 1,6680 dolar.