REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat di seluruh papan pada Rabu (26/2) waktu setempat atau Kamis (27/2) pagi WIB, karena data perumahan AS yang menggembirakan meningkatkan harapan bahwa Ketua Federal Reserve Janet Yellen akan terus mengurangi pembelian obligasinya.
Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa penjualan rumah baru naik 9,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan 468.000 unit pada Januari, tingkat tertinggi sejak Juli 2008 dan jauh melebihi konsensus pasar .
Sementara itu, investor sedang menunggu kesaksian Yellen yang sebelumnya ditunda kepada Komite Perbankan Senat pada Kamis. Ini secara luas diharapkan bahwa Yellen mungkin mengisyaratkan bank sentral akan mempertahankan rencana pengurangan stimulusnya.
Indeks dolar, yang melacak dolar terhadap mata uang utama, naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 80,44 pada akhir perdagangan New York. Investor juga akan memperhatikan serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis akhir pekan ini, termasuk pesanan barang tahan lama, indeks sentimen konsumen dari Reuter/University of Michigan dan yang paling penting PDB AS untuk kuartal keempat tahun lalu.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,3684 dolar dari 1,3743 dolar pada sesi sebelumnya dan pound Inggris turun menjadi 1,6662 dolar dari 1,6677 dolar. Dolar Australia turun tipis menjadi 0,8909 dolar dari 0,9016 dolar.
Dolar dibeli 102,46 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,17 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,8909 franc Swiss dari 0,8871 franc Swiss dan bergerak naik ke 1,1130 dolar Kanada dari 1,1081 dolar Kanada.