REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Electric (GE) meluncurkan lini bisnis terbarunya yaitu GE Distributed Power di Jakarta, Selasa (25/2). Berdasarkan keterangan pers yang diperoleh ROL, GE Distributed Power merupakan lini bisnis yang menggabungkan tiga lini produk yaitu Aeroderivative Turbines, Jenbacher Gas Engines dan Waukesha Gas Engine.
Investasi untuk bisnis terbaru ini mencapai 1,4 miliar dolar AS. Diharapkan investasi ini dapat membantu memenuhi peningkatan permintaan dunia terhadap sistem daya listrik yang beroperasi di lokasi (on-site).
CEO GE Distributed Power Lorraine Bolsinger mengatakan, dengan lebih dari 1,3 miliar penduduk dunia yang tidak memiliki akses listrik yang diandalkan, keberadaan bisnis distributed power yang dikembangkan GE sangat ideal untuk melayani masyarakat di negara maju maupun negara berkembang. "Daya listrik sangat penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan pertumbuhan ekonomi," ujar Lorraine.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dalam beberapa tahun terakhir yaitu sekitar lima sampai enam persen per tahun, secara otomatis kebutuhan energi pun meningkat. Susilo memperkirakan, pertumbuhan energi berada dalam kisaran tujuh sampai sembilan persen per tahun.
"Pemerintah harus mendukung kebutuhan energi ini," ujar Susilo saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran GE Distributed Power.
Khusus untuk listrik, Susilo menyebut rentang kebutuhannya sampai 2015 mencapai 6.000 megawatt. Kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dari beragam sumber energi seperti batu bara, gas dan lain-lain. Penggunaan bahan bakar minyak akan terus dikurangi.
Lebih lanjut, Susilo menyebut kebutuhan listrik berpotensi meningkat seiring penerapan larangan ekspor mineral mentah per 12 Januari 2014. Sebab, keberadaan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) membutuhkan listrik yang masif. "Kita harus sediakan listrik untuk itu," kata Susilo.
Terkait kontribusi General Electric (GE) dalam pembangunan kelistrikan di Tanah Air, Susilo menyebut ada hubungan saling membutuhkan antara GE dan Indonesia. Oleh karena itu, wakil menteri ESDM pengganti Rudi Rubiandini ini, mengaku mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh GE, Kementerian ESDM dan PLN. "Indonesia need GE, GE need Indonesia," ujar Susilo.