Senin 24 Feb 2014 13:37 WIB

Pemerintah Waspadai Peningkatan Utang Luar Negeri Swasta

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Utang/ilustrasi
Foto: johndillon.ie
Utang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan perlunya semua pihak untuk mencermati  pertumbuhan utang swasta di tanah air yang telah mendorong rasio utang/PDB yang pada 2013 mencapai rasio 30,24 persen.

“Meskipun rasio ini masih tergolong aman, namun kita semua perlu mencermati peningkatan jumlah utang luar negeri swasta,” katanya, Senin (24/2).

Ia menjelaskan adanya peningkatan jumlah utang luar negeri swasta di tanah air tak lain disebabkan masifnya pembangunan dan investasi di sector riil dan infrastruktur. Belum lagi upaya industrialisasi dan hilirisasi sector mineral dan pertambangan. “Kedua hal ini mendorong swasta untuk melakukan ekspansi usaha dan konsekuensinya adalah kebutuhan dana investasi yang sangat besar,” tuturnya.

Menurutnya, sangatlah wajar jika utang tersebut digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif dan dalam jangkauan kemampuan membayar. Diharapkan, pemanfaatan dan peruntukan utang luar negeri oleh swasta itu benar-benar digunakan untuk aktivitas yang memiliki potensi keuntungan yang memadai.

Ia juga memastikan pemerintah dan Bank Indonesia akan terus mengelola utang luar negeri Indonesia dalam batas yang aman sehingga tidak membahayakan fundamental ekonomi yang telah terbangun selama ini. Hal yang akan terus dicermati adalah peningkatan debt service ratio (DSR) dari 34,95 persen pada 2012 naik menjadi 42,73 persen pada akhir 2013. 

“Seiring dengan pelemahan pasar ekspor dunia sepanjang 2013 telah membuat DSR kita mengalami peningkatan. Pada 2014 ini seiring dengan membaiknya ekonomi sejumlah negara di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat maka kita optimistis ekspor nasional akan mengalami peningkatan. Dan membuat DSR kita akan tetap terjaga dalam rentan tetap aman sepanjang 2014,” papar Firmanzah.

Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu menyebutkan utang luar negeri Pemerintah turun dari posisi 116,1 miliar dolar AS pada 2012 menjadi 114,2 miliar dolar AS pada 2013. Sementara posisi utang luar negeri swasta non-bank mengalami lonjakan yang cukup signifikan dari 103,2 miliar dolar AS menjadi 116,4 miliar dolar AS pada akhir 2013.

Utang luar negeri Bank Sentral juga mengalami penurunan dari posisi 9,9 miliar dolar AS pada akhir 2012 turun menjadi 9,2 miliar dolar AS pada akhir 2013. Kenaikan justru terjadi pada kelompok swasta non-bank yang meningkat 23 miliar dolar AS pada 2012 naik menjadi 24 miliar dolar AS pada akhir 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement