Ahad 23 Feb 2014 16:01 WIB

Realisasi Investasi Bosowa Group Capai Rp4 Triliun

Pabrik Semen Bosowa, Maros, Makassar
Foto: BOSOWA.CO.ID
Pabrik Semen Bosowa, Maros, Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Realisasi investasi Bosowa Group mencapai sekitar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun per tahun, sedangkan pada 2014 terdapat tiga proyek yang ditargetkan selesai dengan investasi total Rp4 triliun.

"Jadi kita usahakan realisasi-realisasi proyek kita berada di angka Rp4-5 triliun kira-kira, sehingga Bosowa terus memperbesar asetnya," kata Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Group Erwin Aksa di sela family gathering hari jadi Bosowa ke-41 di Makassar, Minggu.

Ketiga proyek yang akan segera terealisasi pada 2014 adalah hotel bintang empat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pabrik semen di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Tengah dan pabrik semen berkapasitas sekitar tiga juta ton di Kabupaten Maros, Sulsel.

"Itulah tiga proyek besar yang kira-kira akan selesai tahun ini. Tahun depan, masih banyak yang lagi yang kita mulai inisiatifnya tahun ini dan bisa selesai tahun depan seperti elpiji di Banyuwangi. Tahun ini juga kita akan memulai pembangunan smelter nikel yang diperkirakan tiga tahun selesai," jelasnya.

Pada 2013, target perusahaan tercapai sesuai dengan rencana. Total penjualan dari seluruh grup mendekati angka Rp10 triliun. Kemudian aset pun mengalami pertumbuhan menyusul sejumlah merger, akuisisi dan kerjasama yang dilakukan seperti di sektor perbankan, pendidikan dan properti.

Industri semen, lanjut dia, masih mendominasi pendapatan grup, kemudian "power plant" dan sektor perdagangan dalam grup. "Mudah-mudahan nanti terjadi diversifikasi, tidak selamanya didominasi oleh semen kita harapkan sektor lain bisa tumbuh," ujarnya.

Dalam pengembangan bisnis ke depan, putra pendiri Bosowa Group HM. Aksa Mahmud ini mengharapkan, eksistensi seluruh grup usaha yang telah berdiri saat ini harus dapat mengembangkan usaha sesuai jalur.

"Jadi seperti energi dan migas, mereka harus bisa melipatgandakan usaha-usaha, seperti "power plant" bertambah, industri elpiji, perbankan harus bisa bertumbuh, kemudian semen tumbuh baik dari sisi pasar maupun pabriknya. Jadi kita dengan grup-grup yang ada sekarang ini diharapkan dapat mengembangkan bisnis-bisnis mereka secara konsisten karena grup ini sudah merupakan fondasi yang kuat," katanya.

Menurutnya, dari sisi kinerja penjualan, Bosowa Group menunjukkan pertumbuhan signifikan antara 30-40 persen per tahun. Dari sisi pendapatan pun mengikuti perkembangan pertumbuhan pasar.

"Dari aset tumbuh lebih cepat dengan akuisisi seperti yang terjadi tahun lalu, seperti perbankan dan juga bidang-bidang lain, itu mempercepat penambahan aset di perusahaan," tambahnya.

Momentum ini, lanjutnya, diharapkan terjadi dua hingga tiga tahun ke depan, setelah itu pihaknya akan tumbuh sesuai dengan pertumbuhan-pertumbuhan yang regular atau organik.

"Kalau sekarang kan memang yang terjadi banyak pertumbuhan melalui akuisisi, merger, kerjasama-kerjasama strategis tetapi pada saatnya nanti pertumbuhan itu akan sejalan dengan perkembangan usaha yang lebih terstruktur dengan rencana mereka sendiri. Saya kira dua tahun bahkan mungkin lima tahun Bosowa akan tumbuh dengan kecepatan yang mudah-mudahan bisa kita jaga seperti apa yang terjadi sekarang," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement