REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Susi Air menerima ''penumpang'' jenis apapun. Perusahaan penerbangan swasta itu bisa mengangkut mulai dari penumpang, lobster, ikan, hingga mayat.

''Namun, tidak untuk obat terlarang dan senjata,'' kata Pendiri dan Direktur Utama Susi Air, Susi Pudjiastuti, dalam jumpa pers perkembangan Susi Air, Jakarta, Rabu (19/2) sore.

Pada awalnya Susi Air adalah pesawat untuk mengantar hasil laut seperti ikan dan lobster dari Pangandaran, Jawa Barat kepada eksportir di Jakarta dalam waktu singkat untuk menekan tingkat kematian hasil laut tersebut. Satu bulan setelah kedatangan pesawat pertama pada Desember 2004 saat terjadi musibah Tsunami di Aceh, Susi Air ikut memberikan bantuan. Tidak berapa lama setelahnya, lahir Susi Air sebagai angkutan penumpang dengan misi menjadi solusi transportasi di seluruh nusantara.

Pada 2013 Susi Air memiliki 49 pesawat yang telah melakukan pendaratan sebanyak 56 ribu kali dengan 47 ribu jam terbang. Susi mengatakan, maskapainya memiliki jam terbang terbesar dibandingkan maskapai lain. Saat ini Susi Air memiliki 22 base, 195 rute, dan 162 destinasi, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika