Rabu 19 Feb 2014 15:24 WIB

Ekspor Masih Kompetitif dengan Kurs Rupiah Saat Ini

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mengalami penguatan drastis pada awal pekan ini dinilai masih kompetitif untuk ekspor.  Meskipun begitu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, rupiah masih berpotensi terus menguat mengingat besarannya yang masih berada dibanding perhitungan Bank Indonesia. 

"Rupiah harus terus menguat.  Kalau melihat angka BI, dalam RER-nya masih 94.  Itu artinya, rupiah masih di bawah (undervalue).  Kalau melihat kecenderungan seperti itu, sebetulnya kita belum perlu bicara mengenai risiko ekspor akan terpukul, kalau pada level ini.  Nanti kalau memang terlalu kuat (penguatan rupiah), baru kita lihat," ujar Chatib di kantornya, Rabu (19/2).

Meski meyakini penguatan rupiah akan terus berlanjut, menurut Chatib, proses penguatan itu harus berjalan smooth.  "Itu saya kira BI itu akan menjamin," kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini.  Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di laman resmi BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Rabu (19/2), berada pada level Rp 11.850. 

Dengan demikian, rupiah mengalami pelemahan dibanding kurs dua hari terakhir yang berada pada level Rp 11.716 (Senin 17/2) dan Rp 11.826 (Selasa 18/2).  Nilai kurs pada awal pekan ini adalah yang pertama kalinya menembus besaran di bawah Rp 12.000 per dolar AS pada 2014. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement