REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengharapkan tren positif nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut.
Rentang nilai tukar pada kisaran Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per dolar AS, menurut Ketua DPN Apindo Franky Sibarani, adalah keseimbangan baru."Ini harus dipertahankan karena menjadi kestabilan baru bagi pengusaha," ujar Franky kepada Republika, Senin (17/2).
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di laman resmi BI pada hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level Rp 11.716. Pada akhir pekan lalu atau 14 Februari 2014, untuk pertama kalinya rupiah menembus level di bawah Rp 12.000 per dolar AS yaitu Rp 11.886 per dolar AS.
Menurut Franky, penguatan rupiah akhir-akhir ini tak lepas dari sentimen positif data perekonomian dalam negeri yang dirilis Februari 2014. Misalnya, neraca perdagangan Desember yang mengalami surplus 1,52 miliar dolar AS, defisit transaksi berjalan kuartal IV 2013 yang turun menjadi 4 miliar dolar AS (1,98 persen PDB) dari besaran sebelumnya 8,5 miliar dolar AS (3,85 persen PDB).
Cadangan devisa per Januari 2014 meningkat menjadi 100,65 miliar dolar AS."Sentimen positif lainnya adalah BI mempertahankan BI rate," kata Franky.
Ke depan, Franky mengharapkan BI dan pemerintah dapat mempertahankan tren positif ini. Peran BI antara lain mempertahankan suku bunga acuan. Sementara pemerintah perlu mengupayakan peningkatan ekspor.