Senin 17 Feb 2014 04:29 WIB

Mata Uang Virtual Mengundang Kejahatan Nyata?

Rep: Riga Iman/ Red: Citra Listya Rini
Bitcoin
Bitcoin

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aparat penegak hukum di New York, Amerika Serikat mengatakan penjahat mencairkan uang pada anonimitas mata uang virtual. Sehingga dibutuhkan lebih banyak rintangan dalam regulasinya. 

Dikutip dari Khou.com, beberapa ahli penegak hukum dalam pekan terakhir telah mendesak pengadaan sistem kontrol yang lebih baik untuk membendung kejahatan yang telah muncul sejak Bitcoin menjadi populer. 

Wakil Jaksa Richard Zabel (Zay-bell) mengatakan pada sidang bulan lalu, bahwa penjahat berpikir akan lebih mudah untuk menyembunyikan kegiatan mereka, identitas dan hasil kejahatan dengan Bitcoin. 

Penyidik mengatakan,penyelidikan terbaru dari Liberty Reserve  dan situs web tersembunyi Silk Road menunjukkan apa yang bisa terjadi ketika Bitcoins jatuh ke tangan yang salah.

Jaksa di Liberty Reserve mengatakan operasi berbasis di Kosta Rika memproses 55 juta transaksi terlarang di seluruh dunia untuk satu juta pengguna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement