Sabtu 15 Feb 2014 13:34 WIB

BI Gulirkan Program Peningkatan Kapabilitas Warga Binaan

Bank Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Bank Indonesia melalui Inkubator Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah Kantor Perwakilan Kalimantan Barat menggulirkan program peningkatan kapabilitas warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Pontianak.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah di sela kunjungan kerja ke Kalbar di Pontianak, Sabtu, menuturkan program tersebut memiliki banyak nilai positif baik dari aspek sosial maupun ekonomi.

Menurut dia, dari aspek sosial, program itu diharapkan dapat membantu warga binaan Lapas Klas IIA Pontianak untuk memiliki ketrampilan kewirausahaan sehingga dapat memulai usaha sendiri.

"Hal ini tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri warga binaan dan mempermudah penerimaan masyarakat," katanya.

Sedangkan dari aspek ekonomi, warga binaan merupakan potensi tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu yang bernilai ekonomi.

Ia menambahkan, selain meningkatkan penghasilan warga binaan, hasil produksi tersebut diharapkan juga dapat mendorong ketersediaan barang dan menekan inflasi di daerah.

Inkubator Bisnis UMKM untuk meningkatkan kapabilitas warga binaan pemasyarakatan ini nantinya akan dilaksanakan selama enam bulan yang meliputi 7 fase. Yakni fase motivasi, membuka usaha, produksi dan pengemasan, pemasaran, administrasi keuangan, penataan organisasi dan legalitas usaha; serta fase wisuda.

Setelah wisuda dari inkubator bisnis UMKM ini, nantinya warga binaan diharapkan dapat terlahir menjadi wirausaha baru yang sukses dalam berbisnis.

Bank Indonesia, lanjut dia, menaruh harapan besar terhadap program ini karena merupakan "program perintis" yang pertama kali dilakukan terhadap warga binaan di lingkungan Lapas.

"Kesuksesan dari program ini tentunya akan memotivasi untuk dilakukan duplikasi kepada lapas-lapas lainnya di Tanah Air sehingga dapat lahir lebih banyak wirausaha baru dari warga binaan pemasyarakatan," ujarnya.

Program itu sendiri diluncurkan pada Jumat (14/2) di LP Klas IIA Pontianak. Selain dari Bank Indonesia, juga melibatkan pihak lain seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement