REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange terus meningkat untuk sesi keenam berturut-turut pada Rabu (12/2) atau Kamis (13/2) pagi WIB, ditutup pada tingkat tertinggi sejak 7 November 2013.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,2 dolar AS atau 0,4 persen menjadi menetap di 1.295 dolar AS per ounce. Harga emas telah meningkat 3,5 persen dalam enam sesi terakhir, menandai kenaikan terpanjang sejak kenaikan enam sesi yang berakhir pada 15 Juni 2012.
Analis pasar mengaitkan kenaikan harga emas pada Rabu (12/2) dengan pengaruh berkepanjangan kesaksian Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Janet Yellen kepada Kongres AS, ketika dia mengatakan bank sentral akan tetap di jalur pelonggaran moneter. Pengambilan keputusan Fed dan data ekonomi yang akan datang akan berpengaruh besar terhadap emas saat ini.
Analis juga mengatakan bahwa 1.300 dolar tidak mungkin menjadi tingkat jangka pendek yang paling penting untuk emas. Tingkat penting akan menjadi 1.320 dolar AS, di mana ada kemacetan atau kongesi besar. Tetapi mereka diperingatkan untuk tidak mengharapkan harga emas segera mencapai tingkat rekor.
Konsensus pasar adalah bahwa emas telah menemukan dukungan di 1.200 dolar AS sekarang. Perak untuk pengiriman Maret naik 18,8 sen atau 0,93 persen menjadi ditutup pada 20,341 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 19,5 dolar AS atau 1,41 persen menjadi ditutup pada 1.407,3 dolar AS per ounce.