REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (6/2) pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 12.197 per dolar AS.
"Rupiah masih stabil terhadap dolar AS pada awal sesi hari ini, menunjukkan kehati-hatian investor di pasar keuangan belakangan ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis (6/2).
Menurut dia, investor sedang menanti hasil kajian kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang akan dirilis pada Kamis (6/2) ini, diikuti oleh data tenaga kerja AS pada Jumat (7/2) besok. Ia menambahkan, investor masih cemas bahwa pertumbuhan global tetap akan melambat seiring dengan beberapa negara berkembang menghadapi masalah ekonominya, dan itu akan mendorong investor menghindari aset berisiko.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengatakan tren penguatan data-data ekonomi Indonesia yang telah dirilis dinilai positif oleh pelaku pasar sehingga pasar uang domestik cukup stabil. Ia mengemukakan bahwa tren rupiah cenderung menguat.
Hal itu terjadi sejak data inflasi domestik yang terkendali, surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2013 sebesar 1,5 miliar dolar AS. Dan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2013 sebesar 5,78 persen. "Sentimen tapering the Fed yang masih membayangi, saat ini dapat diimbangi dari data ekonomi dalam negeri," kata dia.