Rabu 05 Feb 2014 15:18 WIB

Perlambatan Ekonomi 2013 Tak Sepenuhnya Terjadi

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibandingkan 2012.

Pengamat menilai bahwa kenaikan PDB tersebut memperlihatkan bahwa adanya perkiraan perlambatan ekonomi di Indonesia tidaklah sepenuhnya terjadi karena masih adanya tingkat konsumsi masyarakat yang masih cukup baik.

Analis dari Trust Securities Reza Priyambada mengatakan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia masih cukup baik. Belanja pemerintah dan perbaikan kegiatan ekspor impor juga turut menopang pertumbuhan ekonomi.

"Kondisi ini sesuai dengan perkiraan kami sebelumnya yang melihat potensi yang cukup besar terutama pada tingkat konsumsi masyarakat karena masih kuatnya daya beli masyarakat yang ditopang oleh meningkatnya kelas menengah yang dapat dikatakan cukup tinggi pengeluaran untuk belanjanya," ujar Reza, Rabu (5/2).

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,19 persen. Pertumbuhan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,34 persen.

Secara triwulanan, PDB kuartal IV-2013 dibandingkan kuartal sebelumnya turun 1,42 persen. Namun bila dibandingkan kuartal IV-2012 tumbuh 5,72 persen. PDB per kapita atas dasar harga berlaku 2013 mencapai Rp 36,5 juta, naik dibandingkan PDB per kapita 2012 yang mencapai Rp 33,5 juta.

Reza mengatakan, kebijakan pemerintah yang membiarkan pelemahan rupiah pun terlihat. Laju impor dapat ditekan dengan berkurangnya permintaan atas barang-barang impor sehingga secara sellisih dengan ekspor akan terlihat membaik meski laju ekspor belum meningkat secara signifikan.

"Kami tidak terlalu pesimis dengan kebijakan pemerintah tersebut dimana pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan pelemahan rupiah untuk lebih menggenjot ekspor dan memanfaatkan pulihnya ekonomi global yang menandakan permintaan pun secara bertahap akan naik," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement