REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK Kurs euro melemah tipis terhadap dolar dan yen juga sedikit lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran pasar berkurang setelah pasar ekuitas global jatuh pada Senin.
Pada pukul 22.00 GMT (Rabu pukul 05.00 WIB) euro berada di 1,3515 dolar, dibandingkan dengan 1,3529 dolar pada Senin sore. Dolar naik menjadi 101,64 yen dari 100,94 yen, dan euro naik menjadi 137,36 yen dari 136,58 yen.
Ada sedikit berita baru untuk mengikuti penurunan besar dalam indeks pembelian manajer (PMI) utama AS untuk sektor manufaktur yang memicu penurunan tajam ekuitas pada Senin.
Namun para analis mengatakan bahwa cuaca musim dingin yang keras telah terus menghambat kegiatan ekonomi di AS pada bulan lalu, dan memperingatkan untuk tidak membaca terlalu banyak ke angka.
Perhatian malah beralih ke pertemuan dewan gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (6/2), dengan beberapa analis cenderung memperkirakan penurunan suku bunga untuk mencegah deflasi.
Hari berikutnya Amerika Serikat akan merilis laporan penciptaan lapangan kerja dan pengangguran untuk Januari, yang banyak ditunggu untuk melihat apakah pelemahan mengejutkan pada Desember akan berbalik.
"Pengumuman suku bunga ECB dan data penggajian (payroll) AS akhir pekan ini memiliki potensi untuk menekan mata uang asing," kata Nick Bennenbroek di Wells Fargo Securities.
"Kami mempertahankan sedikit miring terhadap penguatan dolar AS," katanya menambahkan.
Sementara pound Inggris didorong lebih tinggi menjadi 1,6326 dolar dari 1,6309 dolar, dan dolar naik menjadi 0,9037 franc Swiss dari 0,9005 franc.