Sabtu 01 Feb 2014 11:00 WIB

Peringkat Utang Ukraina Diturunkan karena Krisis

Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan pemeringkat Moody's pada Jumat menurunkan peringkat utang Ukraina satu tingkat, karena semakin meningkatnya krisis politik dan kekhawatiran tentang apakah negara itu akan terus mendapat dukungan keuangan dari Rusia.

Moody's memangkas peringkat negara itu, yang sudah dalam wilayah spekulatif, menjadi Caa2 dari Caa1, dan menempatkan negara itu pada "prospek negatif", mengindikasikan bahwa lembaga itu bisa menurunkan lagi peringkatnya dalam jangka menengah.

Pendorong pertama penurunan peringkat itu "adalah eskalasi dan meningkatnya kekerasan dari krisis yang dimulai dengan protes damai publik di ibu kota Kiev pada November 2013," kata Moody's Investors Service dalam pernyataannya.

"Posisi keras antara pemerintah dan oposisi serta meluasnya aksi protes anti pemerintah untuk wilayah barat negara itu telah meningkatkan kemungkinan krisis pemerintahan yang parah, berpotensi mengakibatkan kekosongan kekuasaan dan ketidakpastian politik yang berlarut-larut."

Moody's menyebut faktor kedua, meningkatnya risiko kenaikan tajam kebutuhan pembiayaan eksternal ketika orang memburu mata uang asing, telah mengirim mata uang lokal jatuh.

"Sementara kemampuan bank sentral Ukraina untuk mengendalikan depresiasi mata uang mungkin terus mendapatkan keuntungan dari paket dukungan Rusia, eskalasi krisis telah meningkatkan risiko konversi besar-besaran ke mata uang asing," kata perusahaan pemeringkat itu.

Ketiga, ia mengutip pertanyaan atas janji sebelumnya Rusia untuk membantu keuangan pemerintah. "Jika perubahan rezim potensial mengarah ke pemulihan hubungan Ukraina dengan Uni Eropa, Moody's percaya bahwa kesediaan pemerintah Rusia untuk mencairkan sisa 15 miliar dolar AS paket dukungan yang dijanjikan akan berkurang tajam," katanya.

Pada November, Presiden Ukraina Viktor Yanukovych membatalkan kesepakatan integrasi dengan Uni Eropa dan memilih hubungan lebih dekat dengan guru sejarah Kiev, Moskow, yang memicu protes besar.

Kerusuhan tersebut, sejak itu telah berputar ke pemberontakan menuntut pergantian presiden.

Pukulan peringkat Moody's datang setelah Yanukovych pada Jumat membatalkan undang-undang anti-protes kontroversial yang disahkan awal bulan ini, radikalisasi gerakan anti pemerintah.

Pada Selasa (28/1), perusahaan pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat Ukraina satu tingkat dari B- to menjadi CCC+ mengutip "ketidakstabilan politik".

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement