Rabu 29 Jan 2014 13:38 WIB

Demi Efisiensi, Pesawat Lion Air Gunakan Mesin CFM

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat terbaru Lion Air
Foto: Compilots
Pesawat terbaru Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Group memutuskan menggunakan mesin CFM International CFM56 - 5B di pesawat Airbus A320ceo. Lion Group memiliki 60 pesawat A320ceo yang dibuat oleh Airbus, pesawat yang pertama akan dikirimkan pertengahan tahun.

Sebanyak enam dari Pesawat berbadan Kecil Airbus tersebut akan dikirimkan pada tahun 2014 dan ini akan digunakan untuk armada full service Batik Air.

Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana menginformasikan, Lion Group memilih CFM56 sebagai mesin A320ceo nya karena efisiensi bahan bakar mesin dan biaya siklus mesin yang baik. Lion Group juga bisa melihat beberapa manfaat yang serupa dengan 737-800/900ER nya yang didukung oleh mesin CFM56 - 7. ''Operasional yang sangat efisien dan mesin pesawat yang dapat diandalkan adalah salah satu kunci keberhasilan kami,'' kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1).

Rusdi menambahkan, pihaknya memiliki pengalaman yang baik dengan CFM International. Lion Group, kata dia, juga memiliki cadangan suku cadang yang besar untuk mesin CFM56. Meskipun Lion Group telah memilih CFM56 - 5B untuk pesawat A320ceo, namun belum membuat pilihan mesin yang akan digunakan bagi 109 pesawat A320neo dan 65 pesawat A321neos yang sudah dipesan.

Menurut Rusdi, pihaknya sedang mempertimbangkan mesin CFM International Leap dan Pratt and Whitney GTF. Hingga kini belum diputuskan akan menggunakan mesin yang mana. Pasalnya, masih ada beberapa tahun lagi sebelum pesawat A320/A321neo pertama Lion Group dikirim oleh Airbus, sehingga masih memiliki waktu untuk membuat keputusan yang tepat.

''Apapun jenis mesin yang kita pilih, tujuan utama kami adalah untuk menjadikan Batam Aero Technic Lion Group menjadi fasilitas perawatan pesawat terpadu kelas dunia untuk pemeliharaan mesin, perbaikan dan overhaul", ujar dia.

Dia mengatakan Batam Aero Technic menyediakan pembuat peralatan asli (OEM) agar dapat menguasai pasar dengan kuat di Asia Tenggara dan khususnya di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement