REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Risiko inflasi pada awal tahun ini diprediksi akan relative tinggi. Salah satunya disebabkan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di tanah air awal tahun 2014 yang mempengaruhi roda perekonomian tanah air.
Meski begitu, kondisi tersebut dinilai tidak terlalu mengkhawatirkan. “Walaupun risiko inflasi di bulan Januari relatif tinggi namun tidak mengkhawatirkan mengingat sejumlah antisipasi sudah dilakukan untuk memastikan distribusi barang-brang kebutuhan pokok. Karakteristik bencana juga relatif terisolir di titik-titik tertentu sehingga potensi risikonya juga dapat dimitigasi secara sistematis,” ujar staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah, Selasa (28/1).
Disamping itu, lanjut Firmanzah, dengan kekuatan kelembagaan penanganan bencana dengan pengalaman sepanajng 10 tahun terakhir, pemerintah optimistis bencana awal 2014 tidak akan menekan pertumbuhan dan proses pembangunan yang sedang berjalan.
Secara historis, Indonesia merupakan salah satu negara yang dalam 10 tahun terakhir terus diperhadapkan pada ujian bencana alam. “Yang menarik adalah, meskipun sepanjang periode 2004-2013, Indonesia dihadang oleh berbagai bencana alam, namun kinerja perekonomian tetap menguat. Capaian proses pembangunan yang sudah dan sedang berjalan pada periode tersebut telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan bahkan di tengah tekanan global yang terjadi di 2008 dan 2013,” papar Firmanzah.