Rabu 22 Jan 2014 16:20 WIB

Inflasi Januari 2014 Tergantung Banjir

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan tinggi rendahnya inflasi Januari 2014 bergantung kepada eskalasi banjir di sejumlah daerah.

Meskipun begitu, Bambang berharap inflasi di awal tahun kuda kayu ini berada di bawah 1 persen. "Mudah-mudahan," ujar Bambang kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Rabu (22/1). 

Menurut Bambang, banjir memiliki dampak terhadap harga beras dan harga pangan lainnya. Akan tetapi, Bambang mengaku belum mengetahui besar pengaruhnya.

Terkait inflasi Januari 2013 yang tinggi hingga mencapai 1,03 persen, Bambang menyebut terdapat masalah pada pasokan pangan.  "Sekarang ada masalah distribusi. Beda," kata Bambang. 

Ditemui terpisah di sela-sela inspeksi mendadak para menteri dan kepala lembaga bidang ekonomi di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (22/1), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo berharap inflasi Januari 2014 tidak melebihi dari 1 persen.

Namun berdasarkan pantauan BPS, terdapat lonjakan permintaan pada cabai dan daging ayam menjelang Hari Raya Imlek. "Kalau bisa itu dijaga suplainya. Kita masih ada cukup waktu," kata Sasmito.

Lebih lanjut, Sasmito membenarkan adanya perbedaan antara kondisi Januari 2014 dan Januari 2013. Sebab pada tahun lalu, terdapat pembatasan importasi hortikultura.  Sekarang tidak. "Sumber inflasi tidak ada dari sisi itu.  Kita tunggu pengumuman BPS 3 Februari nanti," ujar Sasmito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement