Rabu 22 Jan 2014 11:23 WIB

Rupiah Kembali Bergerak Melemah

Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (22/1) pagi bergerak melemah 23 poin menjadi Rp 12.110 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.087 per dolar AS.

Kepala Riset monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa pergerakan rupiah masih dibayangi oleh stimulus keuangan the Fed. "Pasar menanti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 28-29 Januari mendatang. Pengurangan likuiditas the Fed, akan berdampak besar pada negara berkembang," katanya di Jakarta, Rabu (22/1).

Ia mengharapkan, lembaga dana moneter internasional (IMF) yang merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2014 menjadi menjadi 3,7 persen, naik 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya dapat menjadi sentimen positif bagi negara berkembang. Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan rupiah sedikit terbatas karena diimbangi dengan kabar aksi bank Cina yang menginjeksi tambahan likuiditas pada sistem keuangan Cina dan kenaikan realisasi investasi dalam negeri.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan fundamental perekonomian Indonesia diharapkan sesuai dengan proyeksi sehingga tidak mengganggu pasar keuangan. "Saat ini, volatilitas rupiah cenderung masih stabil, fundamental perekonomian Indonesia juga masih kondusif," ujarnya.

Ia menambahkan cadangan devisa Indonesia yang terus meningkat dan adanya optimisme kenaikan ke depannya menjadi salah satu sentimen positif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement