Senin 20 Jan 2014 16:42 WIB

Pemerintah Baru Diminta Naikkan Lagi Harga BBM Bersubsidi

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
BBM Bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
BBM Bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah baru perlu kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kenaikan BBM ini diharapkan dapat menekan subsidi sehingga dapat disalurkan ke sektor lain.

Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menilai, tahun ini pemerintah akan terlalu sulit untuk menaikkan harga BBM karena situasi politik. "Saya cenderung berharap pemerintah baru menaikkan harga BBM di 2015," kata Fauzi, Senin (20/1).

Sepanjang dua tahun terakhir, harga minyak dunia cenderung mengalami penurunan. Namun tidak sebaliknya dengan nilai tukar rupiah yang sepanjang tahun lalu melemah sampai 20 persen. Hal ini membuat subsidi kembali membengkak sehingga membebani anggaran negara.

Fauzi menilai, salah satu kebijakan yang harus diambil pemerintahan baru adalah menaikkan BBM. Yang diwacanakan oleh Kementerian Keuangan adalah subsidi yang ditetapkan per liter. Jika ini dilakukan, maka harganya akan fluktuatif mengikuti harga minyak dunia dan kurs dolar AS.

Akan tetapi, menaikkan BBM merupakan keputusan politis. "Sangat dimengerti mengapa itu dilakukan, yaitu mengurangi beban subsidi BBM," kata Fauzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement