REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan yang mengguyur Jakarta dan minimnya sentimen positif mendorong pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) stagnan. IHSG akhir pekan lalu ditutup flat di 4.412,22 setelah bergerak dalam rentang 38 poin.
Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp 3,4 triliun turun dari rata-rata harian sepekan terakhir sebesar Rp 5,45 triliun. "Minimnya insentif positif dan banjir Jakarta membuat minat bertransaksi investor menyusut," kata Analis First Asia Capital, David Sutyanto, Senin (20/1).
Sepekan terakhir IHSG menguat 3,7 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Reli ini didorong aksi beli investor asing dengan nilai pembelian bersih asing mencapai Rp 3,27 triliun. Hal ini mengindikasikan investor mulai mengantisipasi perbaikan kondisi makro ekonomi Indonesia dan pencapaian laba kuartal IV 2013 emiten sektoral.
Memasuki perdagangan awal pekan, IHSG diperkirakan masih bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. Dari eksternal, pelaku pasar tengah menanti data pertumbuhan ekonomi China di sepanjang kuartal IV 2013 yang diperkirakan akan melambat menjadi 7,6 persen. Kondisi cuaca diperkirakan masih mendorong variatifnya pergerakan IHSG.
IHSG diperkirakan masih akan bergerak dengan support di 4.390 dan resisten di 4.450. "IHSG berpeluang menguat terbatas," kata David.