Kamis 16 Jan 2014 11:23 WIB

Rupiah Melemah Dibayangi Sentimen Kebijakan The Fed

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (16/1) pagi bergerak melemah menjadi Rp 12.117 dari posisi sebelumnya Rp 12.085 per dolar AS.

"Laju rupiah sedikit tertahan merespons pernyataan beberapa petinggi The Fed negara bagian Amerika Serikat yang sangat menginginkan melanjutkan kebijakan pengurangan stimulus keuangan (tapering off)," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (16/1).

Kondisi itu, lanjut dia, menandakan optimisme terhadap pengurangan stimulus keuangan bisa cukup agresif sehinga dapat menguatkan mata uang dolar AS. Ia menambahkan nilai tukar domestik saat ini juga dibayangi data ekonomi Amerika Serikat yang naik di atas estimasi seperti pertumbuhan penjualan ritel, dan bisnis di AS.

"Beberapa data ekonomi AS yang dirilis cenderung menunjukkan hasil yang cukup positif," kata dia.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan bahwa rupiah masih dibayangi sentimen kebijakan Federal Reserve untuk mengurangi stimulusnya, sementara di sisi lain data ekonomi domestik masih cukup positif seperti cadangan devisa yang meningkat.

"Kondisi itu membuat mata uang bergerak mendatar. Rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp 12.070-Rp 12.155 per dolar AS pada hari ini," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement