REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menyatakan risiko masih terus membayangi pemulihan ekonomi global 2014 meski secara keseluruhan ekonomi di dunia akan semakin menguat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan tampak menguat baik di negara berpenghasilan tinggi maupun negara berkembang, tetapi risiko terus mengancam pemulihan ekonomi global," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/1).
Menurut dia, kinerja negara-negara maju mulai mendapatkan momentum perekonomiannya kembali, dan hal itu bakal mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di negara-negara berkembang di sejumlah kawasan di dunia selama beberapa bulan ke depan.
Namun demikian, lanjutnya, guna mempercepat pengentasan kemiskinan, negara-negara berkembang dinilai butuh mengadopsi reformasi struktural untuk meningkatkan penciptaan lahan pekerjaan, memperkuat sistem finansial, dan membangun jaring pengaman sosial.
Bank Dunia juga menyatakan, pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik akan mencerminkan pertumbuhan yang melambat antara lain di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.