Sabtu 11 Jan 2014 20:21 WIB

Capres Masih Bungkam Soal Pajak

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Joko Sadewo
Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Danny Darussalam Tax Center B Bawono Kristiadji menambahkan, menjelang Pemilu 2014, dapat dipastikan tidak ada perubahan yang drastis dari sisi kebijakan pajak.  Secara khusus, Bawono menyoroti minimnya sorotan partai politik dan calon presiden yang memiliki pembeda dari sisi perpajakan. 

"Kami menduga karena dua hal.  Pertama, ketidaktahuan dan kedua, ketidakmauan.  Karena pendulum politik Indonesia bergerak pelan, gak ada yang berani ambil posisi kanan dan kiri.  Pada 2014, pajak masih jadi persoalan yang tidak diangkat oleh parpol dan capres," ujar Bawono.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengungkapkan apabila presiden yang terpilih dalam Pemilihan Umum 2014 tidak memikirkan administrasi perpajakan di Tanah Air, maka dipastikan janji-janjinya semasa kampanye, tidak bisa dipenuhi. 

"Dia ngomong saya mau bangun ini, saya mau bangun itu, omong kosong semuanya nanti kalau dia tidak pernah memikirkan perpajakan.  Karena uangnya dari situ.  Kalau uangnya gak ada, jangan ngomong," ujar Fuad saat menjadi pembicara dalam Dialog Perpajakan: "Outlook Fiskal dan Perpajakan Indonesia Tahun 2014" di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (11/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement