REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik atau "rebound" pada Kamis (Jumat pagi WIB) melawan semua rintangan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,9 dolar AS atau 0,32 persen menjadi berakhir di 1.229,4 dolar AS per ounce, meskipun faktanya kedua data yang dirilis pada Kamis dan sentimen pasar meredam emas.
Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis mengatakan bahwa dalam pekan yang berakhir 4 Januari, klaim pengangguran awal turun 15.000 ke disesuaikan secara musiman 330.000, tingkat terendah sejak akhir November.
Sementara itu, para pedagang tidak berpikir laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada Jumat akan menawarkan dukungan apapun untuk emas.
Ketua baru Federal Reserve Janet Yellen dalam sebuah wawancara dengan majalah Time baru-baru ini mengatakan bahwa ia dan sebagian besar rekan-rekannya di komite pembuat kebijakan Fed "berharap penuh bahwa digit pertama (pertumbuhan ekonomi) bisa menjadi tiga daripada dua," menunjukkan kepercayaannya dalam pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat tahun ini.
Beberapa bank besar telah menurunkan perkiraan mereka untuk harga emas baru-baru ini. Bank of America Merrill Lynch pada Kamis menurunkan proyeksi harga emasnya sebesar 11 persen, menempatkan harga emas di 1.150 dolar AS per ounce pada 2014.
Demikian pula Barclays memperkirakan harga rata-rata 1.205 dolar AS untuk emas pada tahun ini, HSBC menurunkan perkiraan harga emas rata-rata menjadi 1.292 dolar AS per ounce dari 1.435 dolar untuk 2014 dan 1.310 dolar AS dari 1.395 dolar AS untuk 2015, serta MKS Group memproyeksikan harga emas 2014 rata-rata 1.262 dolar AS per ounce.
Perak untuk pengiriman Maret naik 14,4 sen, atau 0,74 persen, menjadi ditutup pada 19,683 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 5,7 dolar AS, atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.419,9 dolar AS per ounce.