REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dalam waktu dekat, Dubai akan meresmikan sebuah pusat akreditasi untuk makanan halal. Kota ini bersiap mendirikan sebuah lembaga yang bisa menjamin kehalalan produk yang beredar, sebagai bagian dari rencana bahwa Dubai akan menjadi pusat ekonomi islam dunia.
Direktur Jenderal Kota Dubai, Hussain Nasser Lootah, mengumumkan bahwa pihaknya telah menunjuk tim yang akan mendirikan pusat halal tersebut. Rencananya, lembaga akreditasi halal ini akan dipimpin oleh pria yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Direktur Umum sektor pemantauan kesehatan, keselamatan dan lingkungan Kota Dubai, yaitu Salem bin Mesmar.
Lembaga halal tersebut, menurut Hussain direncanakan bisa melakukan tugas-tugasnya. Misalnya melakukan serangkaian tes dan ujian yang diperlukan pada setiap produk makanan dan produk lainnya, untuk memastikan bahwa semua produk tersebut bebas dari penambahan bahan kimia maupun buatan yang tidak sesuai dengan hukum Islam. “Mimpi kami adalah menjadikan lembaga halal ini nantinya bisa menjadi rujukan pertama internasional dalam industri makanan halal di seluruh dunia,” ujarnya, dilansir dari arabian bussiness, Kamis (9/1).
Pria yang dicalonkan untuk mengepalai lembaga ini, Salem, mengatakan langkah yang ditempuh Dubai ini bisa meningkatkan aktivitas bisnis di Dubai. “Karena konteks ini adalah yang paling sedang dicari baik dalam tingkat lokal maupun global,” katanya.
Tujuan pendirian lembaga halal ini, menurutnya adalah untuk meningkatkan nilai perdagangan dari produk yang telah mengantongi sertifikat halal itu sendiri.
Jika sudah jelas halal, maka produk ini bisa mengincar segmen konsumen muslim. “Dubai bisa melayani kebutuhan masyarakat seluruh dunia, sebagai pusat halal yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikat halal pada makanan dan memberikan akreditasi serupa pada produk lain, seperti obat-obatan, produk kulit, kosmetik, dan produk lainnya,” jelasnya.
Dubai sedang melakukan pembangunan dengan gesit. Melihat pertumbuhan ekonomi syariah yang menjanjikan, wajah kota ini akan berubah menjadi pusat ekonomi islam dunia. Pendirian lembaga akreditas halal ini, merupakan salah satu fasilitas yang dipersiapkan.
Reuters merilis bahwa nilai ekonomi syariah semakin meningkat. Nilainya kini tak kurang dari 2 triliun dolar AS, dan terus menunjukkan peningkatan sebesar 20 hingga 25 persen setiap tahunnya.
Secara global, populasi muslim mencapai jumlah sekitar 1,6 miliar jiwa. Jumlah ini semakin bertambah dengan cepat.
Perkembangan muslim yang sangat signifikan ini membuat kebutuhan akan produk halal memberikan peluang yang sangat besar. Untuk itu, pendirian lembaga halal seperti ini sangat penting, agar bisa memberikan jaminan semua produk yang dipakai oleh umat muslim sudah sesuai dengan hukum Islam, alias halal.
Sebelumnya, September lalu sebuah lembaga halal dari eropa juga mendirikan cabangnya di Dubai. Dubai dilirik karena perannya di masa nanti yang akan tumbuh menjadi pusat bisnis dan ekonomi islam dunia.