REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan II Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, defisit transaksi berjalan di triwulan IV diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan III. Jika di triwulan III defisit di kisaran 3,8 persen, maka di triwulan IV sekitar 3,5 sampai 3,6 persen.
"Perbaikannya karena kan perbaikan trade balance (neraca perdagangan). Nggak besar ya, walaupun keliatannya naik. Itu BI-lah yang hafal datanya," ujar Bambang, di Kantornya, Jumat (3/1) .
Lebih lanjut, Bambang turut mengomentari penurunan impor barang modal dalam neraca perdagangan 2013.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor Indonesia menurut golongan penggunaan Januari-November 2013 tercatat 29,10 miliar dolar AS atau menurun dari medio yang sama 2012. Kala itu, impor barang modal mencapai 35,13 miliar dolar AS.
"Menjelang akhir tahun, orang sudah membeli semua barang modal yang dibutuhkan untuk investasi. Jadi, saya melihatnya lebih kepada seasonal," kata Bambang.
Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) Muhammad Chatib Basri memandang, penurunan impor barang modal akibat pengetatan kebijakan moneter berupa kenaikan BI Rate.