REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur Suryanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi daerah itu tahun 2013 mencapai 9,03 persen, lebih tinggi dari tahun 2012 besarnya 8,66 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di Balikpapan pada 2013 sebesar 9,03 persen itu dipengaruhi oleh sektor properti dan kegiatan investasi di Kawasan Industri Kariangau (KIK)," katanya di Balikpapan, Ahad.
Ia mengatakan, tahun 2014, pertumbuhan ekonomi di Balikpapan diproyeksikan akan turun menjadi 8,81 persen yang merupakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, katanya.
"Inflasi di Balikpapan pada 2013 sebesar 7,61 persen mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar 6,41 persen, sedangkan pada tahun 2014 tingkat inflasi diproyeksi turun menjadi 5,10 persen," kata Suryanto.
Ia mengatakan, investasi di Balikpapan tahun 2013 sebesar Rp21,67 triliun, meningkat pesat dibanding tahun 2012 hanya sebesar Rp3,09 triliun, pada 2014 diproyeksikan sebesar Rp25,14 triliun.
"Kegiatan pembangunan pada tahun 2013 di Balikpapan diantaranya Stadion Balikpapan, Balikpapan Islamic Center, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Gedung Kantor Gabungan Dinas, Gedung Kantor Catatan Sipil dan Gedung Kesenian," katanya.
Menurut dia, pembangunan Stadion Balikpapan pada tahun 2013, progres fisik pembangunan sudah mencapai 45 persen untuk tahap pertamau dan tahap dua. Kemudian kegiatan pembangunan Balikpapan Islamic Center telah dilakukan pematangan lahan dan pemagaran.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Balikpapan 2013 untuk Balikpapan Islamic Center dianggarkan sebesar Rp52 miliar untuk pembangunan masjid utama dan prasarana lainnya melalui program kontrak proyek tahun jamak sampai tahun 2016 senilai Rp350 miliar dengan sasaran kegiatan Mesjid Utama, rumah genset dan landscape serta jalan masuk.
Sementara pembangunan RSUD Balikpapan sampai tahun 2013 penyelesaian fisiknya telah mencapai 70 persen, sedangkan untuk tahun 2014 pembangunan fisik RSUD dapat diselesaikan hingga 100 persen terdiri dari penyelesaian pembanguan fisik, mekanikal dan elektrikal serta sebagian alat kesehatan.