Kamis 19 Dec 2013 16:45 WIB

'Tapering Off' Bukan Lagi Isu Besar

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu penarikan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (Fed), sudah menjadi pendorong pelemahan pasar modal Indonesia lagi. Pasalnya indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah anjlok sejak isu ini bergulir pada pertengahan tahun.

"IHSG sudah turun dari 5.200 sampai 4.200. Tampaknya tapering off the Fed sudah bukan menjadi isu lagi," kata Kepala Deputi Equity Research PT Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/12).

Ketidakpastian isu tapering telah membuat IHSG bearish di sepanjang kuartal II tahun ini. Dengan hasil rapat Federal Open Meeting Committee, yang diumumkan Rabu (18/12) waktu setempat, pasar diharapkan akan lebih stabil bahkan menguat. Di akhir tahun diharapkan indeks bakal menguat ke level 4.300-4.400. Sedangkan tahun depan indeks diproyeksikan dapat kembali ke level 4.800.

Sebelumnya Kepala Ekonom Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, investor tidak perlu khawatir dengan pengurangan stimulus dari the Fed. "Pengurangan ini tidak cuma dilakukan the Fed, tapi juga bank sentral lain seperti Bank Sentral Eropa," ujar Budi.

Pemerintah berperan penting ke depan agar pasar modal Indonesia tetap menarik. Hal ini secara tidak langsung dapat dilakukan dengan memperbaiki defisit neraca perdagangan dan meningkatkan produktivitas. Defisit telah menjadi penyebab goyangnya perekonomian nasional. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi ke depan semakin melambat.

Pesta demokrasi diharapkan bisa menjadi pendorong ekonomi di tahun depan, terutama melalui kebutuhan partai membeli kebutuhan kampanye yang akan meningkatkan konsumsi. Namun hal ini hanya akan terjadi jika proses pemilihan umum berlangsung kondusif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement