Senin 16 Dec 2013 16:29 WIB

Pertamina-PTT Thailand Bentuk Perusahaan Petrokimia Patungan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Pertamina
Foto: borneomagazine.com
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– PT Pertamina (Persero) dan PTT Global Chemical Public Company Limited (PTT GC) dari Thailand resmi mendirikan usaha patungan petrokimia. Kedua pihak telah menandatangani perjanjian patungan (Marketing and Trading Joint Venture Agreement).

Perusahaan patungan tersebut akan menggarap pasar petrokimia domestik sebelum mendirikan komplek kilang petrokimia skala dunia di Indonesia yang pembangunannya direncanakan tuntas pada 2018. Sebelumnya, kedua perusahaan telah menandatangani Manufacturing Joint Venture Head of Agreement pada 10 Desember 2013 di Jakarta.

Penandatanganan Marketing and Trading Joint Venture Agreement ditandatangani di Bangkok oleh Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dan President & CEO PTT GC Bowon Vongsinudom dan disaksikan oleh Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko M Afdal Bahaudin dan Chairman PTTGC Prasert Bunsumpun.

Pada tahap awal terbentuknya JV Marketing and Trading nanti, perusahaan patungan tersebut akan memasarkan sekitar 150 ribu metrik ton per tahun produk polimer yg bersumber dari Pertamina dan PTTGC. Dengan kesepakatan ini Pertamina dan PTTGC membentuk perusahaan patungan yang akan melayani konsumen dan membuka akses kepada pasar domestik dengan lebih baik. Pembentukan perusahaan patungan sendiri ditargetkan akan tuntas pada kuartal pertama tahun depan.

Pasar petrokimia Indonesia diperkirakan mencapai 30 miliar dolar AS pada 2025. Perusahaan patungan ini ditargetkan untuk dapat meraih 30-40 persen pangsa pasar, setelah komplek kilang petrokimia beroperasi secara komersial pada 2018. 

Hanung mengatakan, pasar produk petrokimia di Indonesia menjanjikan potensi bisnis terbaik bagi pemasaran produk petrokimia. Saat ini, pasokan masih belum memenuhi kebutuhan sehingga harus impor yang nilainya lebih dari 5 miliar dolar AS per tahun. ''Pembentukan perusahaan patungan ini sejalan dengan strategi Pertamina untuk mengembangkan bisnis hilir yang menguntungkan, terutama untuk sektor petrokimia,'' kata dia, Senin (16/12).

 

Menurut Hanung, kerja sama dengan PTTGC sebagai mitra strategis, diyakini akan memberikan manfaat bagi Pertamina, terutama terkait dengan upaya memberikan pengalaman yang kuat dari PTTGC dalam bisnis petrokimia kepada Pertamina.

Sementara itu, Bowon Vongsinudom, President and CEO of PTTGC mengatakan penandatanganan kesepakatan ini merupakan tahapan lebih maju yang telah dicapai oleh kedua perusahaan untuk memperkuat kemitraan bagi pengembangan bisnis petrokimia di Indonesia. “Kami sangat puas dengan kemajuan yang sudah diperoleh oleh kedua tim yang kami yakini akan dapat memperkuat kerja sama antara PTTGC dan Pertamina ke depan,'' kata dia.

Vongsinudom mengatakan, perusahaan patungan yang akan terbentuk memiliki posisi yang kuat menciptakan nilai, terutama kepada konsumen di Indonesia. Rencana bisnis telah dihasilkan berdasarkan survei pasar yang intensif sebagaimana telah dilakukan oleh kedua perusahaan pada tahap awal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement