REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan target pangsa pasar perbankan syariah dalam perbankan nasional sebesar lima persen belum akan terpenuhi hingga akhir 2013.
"Pertumbuhan ekonomi yang menurun dan berdampak ke sektor riil mengakibatkan target pangsa pasar lima persen belum dapat direalisasikan tahun ini," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat membuka seminar 'Outlook Perbankan Syariah 2014' di Jakarta, Senin (16/12).
Hingga Oktober 2013, pangsa pasar perbankan syariah mencapai 4,8 persen dengan jumlah rekening di perbankan syariah mencapai 12 juta rekening atau 9,2 persen dari total rekening perbankan nasional, serta jumlah jaringan kantor mencapai 2.925 kantor.
Agus menuturkan, target pangsa pasar perbankan syariah lima persen baru akan dapat terealisasi pada tahun depan. "Akhir 2014 baru terpenuhi," ujar Agus.
Agus mengatakan, perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir tergolong cukup pesat, khususnya pada bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Aset perbankan syariah meningkat per Oktober 2013 (yoy) menjadi Rp 229,5 triliun. Bila ditotal dengan aset BPR Syariah, maka aset perbankan syariah mencapai Rp 235,1 triliun.
"Pertumbuhan ini masih berada dalam koridor revisi proyeksi pertumbuhan tahun 2013 yang telah mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan siklus pertumbuhan akhirtahun yang pada umumnya aset perbankan syariah akan mengalami peningkatan yang cukup berarti," papar Agus.