Selasa 10 Dec 2013 19:37 WIB

BCA Kembangkan Ekonomi Desa Wisata Bleberan Gunungkidul

Rep: Nur Aini / Red: Djibril Muhammad
Bank BCA
Foto: Republika/Wihdan
Bank BCA

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) ke Desa Wisata Bleberan Gunungkidul dengan mengembangkan pariwisata air terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang Kencana.

Bantuan tersebut diberikan dalam pelatihan peningkatan kemampuan dan keterampilan (soft skill) pengelola desa wisata.

Sekretaris Perusahaan BCA, Inge Setiawati mengatakan Desa Bleberan memiliki aset alam yang dapat dikembangkan. Dia menilai sumber daya manusia (SDM) penting untuk mengangkat aset wisata tersebut.

"Kami ingin menambah ekonomi di desa dengan meningkat kunjungan wisatawan. Kalau masyarakat meningkatkan layanan pariwisata, wisatawan tidakakan kapok datang," ujarnya di Yogyakarta, Selasa (10/12).

Desa Bleberan merupakan desa wisata kedua yang didukung BCA. Inge mengatakan pihaknya telah membantu peningkatan Desa Wisata Wirawisata Goa Pindul Gunungkidul. BCA memberikan bantuan pelatihan SDM disamping bantuan fisik.

"Kunjungan wisata ke Goa Pindul meningkat dan pemuda tidak banyak yang menganggur, kami ingin tularkan itu ke Sri Gethuk," ungkapnya.

Pengembangan CSR BCA selama ini menyasar bidang pendidikan, kesehatan, dan budaya/pariwisata. Namun, untuk pariwisata, BCA masih menyasar wilayah Yogyakarta. "Kami memilih Desa Wirawisata dan Bleberan karena jaraknya berdekatan sehingga bisa saling belajar," ungkap Inge.

Kepala CSR BCA, Sapto Rachmadi mengatakan BCA lebih menyasar ekonomi komunitas  dibandingkan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Hal itu karena sasaran komunitas akan berdampak lebih banyak dibandingkan UKM.

"Perbankan biasanya menyasar UKM, tapi BCA bicara komunitas karena kalau UKM yang diuntungkan pribadi tetapi kalau komunitas menguntungkan masyarakat," ungkapnya.

Dalam dua tahun terakhir, BCA mengembangkan Goa Pindul dengan pelatihan soft skill. Langkah itu dinilai menaikkan pendapatan warga setempat. Pada 2011, pendapatan pariwisata mencapai Rp10-15 juta per bulan. Namun, pendapatan tahun ini mencapai sekitar Rp 500 juta per bulan.

Peningkatan kunjungan pariwisata turut membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. Warga di Gua Pindul yang terlibat dalam bidang pariwisata pada 2011 hanya sekitar 40-50 orang. Jumlah itu meningkat hingga 200-250 orang tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement