Selasa 10 Dec 2013 10:58 WIB

31 Emiten Baru Ramaikan Pasar Modal Indonesia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bursa Efek Indonesia
Foto: Antara/Andika Wahyu
Bursa Efek Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan tahun ini mencapai target jumlah emiten yang melakukan penawaran umum perdana saham. Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan, sampai akhir tahun terdapat 31 emiten yang akan melakukan initial public offering (IPO). "Lebih sedikit dari target BEI," ujar Hoesen usai pencatatan perdana saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) di Gedung BEI, Selasa (10/12).

Pencapaian tahun ini merupakan yang terbanyak sejak 15 tahun terakhir. Sepanjang sejarah, jumlah perusahaan yang IPO terbanyak terjadi pada 2011, yaitu sebanyak 25 emiten. Meskipun tahun ini pasar modal dihantui isu tapering off dari bank sentral Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi nasional, emiten optimistis pasar modal Indonesia masih menjadi sumber dana yang menjanjikan.

Tahun depan, BEI menargetkan jumlah yang sama untuk perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa. "Kami ingin setiap tahun bisa stabil 30 perusahaan," kata Hoesen.

Sampai saat ini ada 28 emiten yang sudah mencatatkan sahamnya di bursa. PT Indomobil Multi Jasa Tbk merupakan emiten ke-28 yang melantai dengan melepas 450 juta lembar saham atau setara 10,4 persen dari modal disetor. Saham ditawarkan dengan harga Rp 500 per lembar dengan target dana hasil IPO senilai Rp 225 miliar.

Hoesen menyebutkan, ada tiga emiten lagi yang akan mencatatkan sahamnya sebelum tutup tahun. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Logindo Samudramakmur Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Masing-masing direncanakan akan IPO pada 11, 12, dan 18 Desember 2013.

Hoesen menambahkan, masih ada beberapa emiten yang menunda pencatatan sahamnya tahun ini. Pengunduran pencatatan ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti masih fluktuatifnya pasar modal Indonesia. Beberapa emiten yang menunda adalah seperti PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan perusahaan transportasi Blue bird Group.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement