REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan industri pasar modal dapat meningkatkan perannya, sehingga membantu stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.
"Diharapkan pasar modal dapat memberi kontribusi terhadap ekonomi Indonesia sehingga akan membantu stabilitas bagi ekonomi Indonesia," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida dalam sambutan 'Gemilang Investa Bursa' di Jakarta, Senin (9/12) malam.
Menurut dia, salah satu pendukung peran pasar modal dalam stabilitas perekonomian yakni dengan menambah jumlah investor domestik. Investor domestik dinilai dapat menahan gejolak yang datang dari eksternal. "Dalam master plan pasar modal tertuang ada tiga tujuan. Tujuan dalam jangka pendek yakni mengembangkan investor. Kedua, menambah jumlah investor institusi, dan terakhir mengembangkan pelaku industri untuk meningkatkan jumlah investor," paparnya.
Saat ini, lanjut Nurhaida, penetrasi pasar modal Indonesia baru mencapai 20 persen dari perekonomian nasional. "Jumlah investor pun masih sedikit dengan hanya mencapai 0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia, sehingga diharapkan acara ini (Gemilang Investa Bursa) akan meningkatkan jumlah investor," katanya.
Nurhaida mengatakan bahwa melalui penyelenggaraan 'Gemilang Investa Bursa' diharapkan juga dapat memacu masyarakat untuk ikut berpartisipasi di industri pasar modal Indonesia. "Program Gemilang Investa Bursa diikuti oleh anggota bursa (AB), diharapkan agenda ini dapat menjaring investor lebih banyak," ucapnya.
Dikemukakan bahwa program itu juga merupakan penghargaan bagi perusahaan manajemen investasi dan sekuritas dalam menjaring investor. Acara ini akan dilakukaan setiap tahunnya dengan melibatkan partisipasi para AB yang secara total berjumlah 114 AB.