Selasa 10 Dec 2013 10:20 WIB

BI: Pertumbuhan Uang Beredar Melambat

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2013 tercatat sebesar Rp 3.576,3 triliun atau tumbuh 13 persen (yoy). Namun jumlah tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan M2 pada September 2013 sebesar 14,6 persen (yoy).

Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 terutama berasal dari menurunnya pertumbuhan uang kuasi dari 16 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 13,4 persen (yoy) pada Oktober 2013. Sementara itu, pertumbuhan komponen lain yakni uang beredar dalam arti sempit (M1) yang terdiri uang kartal dan uang giral masih meningkat yakni dari 9,1 persen (yoy) pada September menjadi 10,5 persen (yoy) pada Oktober 2013.

Dari keterangan pers di laman BI pada Selasa (10/12), faktor yang mempengaruhi melambatnya pertumbuhan M2 terutama disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan tagihan perbankan kepada perusahaan dan perseorangan dalam bentuk pinjaman. Pertumbuhan komponen ini melambat dari 20,5 persen (yoy) pada September menjadi 19,2 persen (yoy) pada Oktober 2013.

Pertumbuhan pinjaman yang diberikan sektor perbankan yang melambat terutama terjadi pada kredit kepada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masing-masing tumbuh 27,3 persen (yoy) dan 33,9 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya masing-masing 29,3 persen (yoy) dan 35,4 persen (yoy).

Dari perkembangan bulanan, kredit kepada industri pengolahan pada Oktober 2013 bahkan tercatat menurun 1 persen (mtm) dibandingkan dengan posisi September 2013. BI menilai menurunnya pertumbuhan M2 dan kredit pada Oktober 2013 sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi domestik dan kenaikan suku bunga perbankan.

Suku bunga simpanan berjangka rupiah pada Oktober 2013 untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan masing-masing tercatat 7,1 persen dan 7 persen, meningkat dibanding suku bunga bulan sebelumnya masing-masing sebesar 6,7 persen dan 6,6 persen. Suku bunga kredit juga dalam tren meningkat, meski tidak setinggi kenaikan suku bunga dana yaitu dari 12,2 persen pada September menjadi 12,3 persen pada Oktober 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement