REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik sedikit pada Senin (9/12) atau Selasa (10/12) pagi WIB). Kenaikan harga emas ini menyusul pernyataan pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), mengenai pengurangan dalam pembelian obligasi.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 5,2 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi menetap di 1.234,2 dolar AS per ounce.
Jeffrey Lacker, Presiden The Fed Richmond, pada Senin (9/12) mengatakan bahwa ia berharap para pembuat kebijakan The Fed akan berdebat tentang pemangkasan kembali kecepatan bulanan pembelian aset saat ini 85 miliar dolar AS. Presiden Fed Saint Louis James Bullard juga mengatakan pada Senin (9/12), langkah terbaik mungkin pengurangan kecil dalam pembelian obligasi pada Desember.
Pembicaraan pemangkasan pembelian obligasi selalu menjadi faktor negatif bagi harga emas, analis pasar mengatakan. Namun, menurut mereka, fakta bahwa emas gagal menembus posisi terendah pekan lalu merupakan tanda selamat datang bagi investor, yang mungkin menjadi alasan di balik sedikit kenaikan harga emas pada perdagangan Senin (9/12).
Analis mengatakan bahwa emas akan menghentikan tren bearish jangka pendek sebelum dapat mencapai reli sejati. Perak untuk pengiriman Maret tetap tidak berubah dari perdagangan hari sebelumnya menjadi ditutup pada 19,523 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 12,2 dolar AS, atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1.368,5 dolar AS per ounce.